Ini adalah postingan yang diterjemahkan oleh AI.
[Kolom Manajemen ESG] Standar Internasional untuk Perusahaan: ISO, GRI, UN Global Compact
- Bahasa penulisan: Bahasa Korea
- •
- Negara referensi: Semua negara
- •
- Lainnya
Pilih Bahasa
Teks yang dirangkum oleh AI durumis
- Artikel ini menjelaskan secara bertahap tentang cara mendapatkan sertifikasi standar internasional seperti ISO, GRI, UN Global Compact, dan menetapkan tujuan dan pendekatan untuk setiap langkah secara jelas.
- Artikel ini membahas seluruh proses mulai dari persiapan sertifikasi, audit eksternal, pemeliharaan sertifikasi hingga re-sertifikasi, dengan menekankan pada pemantauan dan pelatihan berkelanjutan.
- Artikel ini merekomendasikan untuk memeriksa informasi terbaru melalui situs web resmi masing-masing lembaga sertifikasi dan memanfaatkan berbagai layanan sertifikasi dan penilaian untuk manajemen ESG.
[Kolom Manajemen ESG] Standar Internasional untuk Bisnis: ISO, GRI, UN Global Compact
Artikel ini menjelaskan secara sistematis langkah-langkah dan kriteria analisis yang harus diikuti untuk memperoleh sertifikasi internasional, serta mengorganisirnya secara khusus agar dapat diterapkan oleh bisnis lain. Ini termasuk pemahaman tentang masing-masing standar, proses persiapan, dan metode penerapan yang sebenarnya.
1. Proses Persiapan Sertifikasi
1.1 Menetapkan Tujuan Sertifikasi
Identifikasi Tujuan: Bisnis harus menentukan sertifikasi internasional mana yang ingin mereka targetkan, seperti ISO, GRI, atau UN Global Compact.
Memahami Pentingnya: Mengevaluasi pentingnya setiap sertifikasi dan dampaknya pada bisnis.
1.2 Penilaian Awal dan Diagnostik Mandiri
Analisis Status Saat Ini: Bisnis harus melakukan diagnostik mandiri untuk menilai seberapa sesuai operasi dan sistem manajemen mereka dengan setiap standar sertifikasi.
Analisis Kesenjangan: Identifikasi kesenjangan antara persyaratan yang diperlukan dan status saat ini untuk mengklarifikasi area yang perlu ditingkatkan.
2. Pendekatan Berdasarkan Setiap Standar Sertifikasi
2.1 Sertifikasi ISO (misalnya: ISO 14001, ISO 26000)
Pembangunan Sistem: Membangun atau meningkatkan sistem manajemen sesuai dengan standar ISO yang relevan.
Dokumentasi: Mendokumentasikan prosedur, kebijakan, dan kinerja untuk mempersiapkan presentasi selama proses audit ISO.
Audit Internal: Melakukan audit internal sebelum audit sertifikasi untuk memeriksa kesiapan akhir.
2.2 GRI (Global Reporting Initiative)
Pelaporan Keberlanjutan: Mengevaluasi dampak aktivitas bisnis terhadap keberlanjutan dan menyiapkan laporan sesuai dengan
standar GRI.
Menjaga Transparansi: Memastikan akurasi dan transparansi data selama proses pelaporan.
2.3 UN Global Compact
Kepatuhan terhadap Prinsip: Menggabungkan sepuluh prinsip hak asasi manusia, tenaga kerja, lingkungan, dan anti-korupsi ke
dalam operasi bisnis.
Penyusunan Laporan Aktivitas: Meninjau secara berkala status kepatuhan terhadap prinsip dan mengirimkan laporan tahunan ke
UN Global Compact.
3. Aplikasi Sertifikasi dan Evaluasi
3.1 Kerjasama dengan Lembaga Sertifikasi
Pemilihan Lembaga Sertifikasi: Memilih badan sertifikasi yang tepat dan memahami proses aplikasi.
Aplikasi Sertifikasi: Mempersiapkan semua dokumen dan bukti yang diperlukan dan mengirimkan ke lembaga sertifikasi.
3.2 Audit Eksternal dan Evaluasi
Audit Eksternal: Menerima audit eksternal yang dilakukan oleh lembaga sertifikasi.
Penerimaan Hasil: Memverifikasi status sertifikasi berdasarkan hasil audit dan mengambil tindakan perbaikan tambahan jika
diperlukan.
4. Peningkatan Berkelanjutan Setelah Sertifikasi
4.1 Pemantauan dan Peningkatan Berkelanjutan
Pemantauan: Setelah mendapatkan sertifikasi, bisnis harus terus memantau proses dan sistem internal untuk memastikan bahwa mereka terus memenuhi standar sertifikasi.
Rencana Perbaikan: Mengembangkan rencana perbaikan dan implementasinya untuk masalah atau area yang berpotensi ditingkatkan
yang ditemukan selama proses pemantauan.
4.2 Pelatihan dan Peningkatan Kesadaran
Program Pelatihan: Menyediakan program pelatihan reguler bagi karyawan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya
standar sertifikasi dan pemahaman tentang kebijakan dan prosedur perusahaan.
Peningkatan Kesadaran: Merencanakan dan melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran internal dan eksternal
tentang nilai sertifikasi dan tujuan keberlanjutan perusahaan.
4.3 Pemeliharaan Sertifikasi dan Sertifikasi Ulang
Pemeliharaan Sertifikasi: Sebagian besar sertifikasi memiliki masa berlaku, sehingga bisnis harus menjalani audit ulang secara
teratur untuk mempertahankan sertifikasi.
Persiapan Sertifikasi Ulang: Persiapan untuk proses sertifikasi ulang serupa dengan proses awal, tetapi harus mempertimbangkan pembelajaran dan peningkatan dari proses sertifikasi sebelumnya.
4.4 Komunikasi dengan Stakeholder
Rencana Komunikasi: Mengembangkan rencana untuk berkomunikasi secara efektif dengan stakeholder tentang hasil sertifikasi
dan upaya peningkatan berkelanjutan.
Transparansi: Berbagi informasi secara transparan dengan stakeholder tentang proses sertifikasi, tindakan perbaikan, dan
prestasi untuk membangun kepercayaan dan mempertahankan hubungan yang berkelanjutan.
Proses sertifikasi tidak hanya tentang mendapatkan sertifikasi, tetapi juga merupakan proses penting bagi bisnis untuk melaksanakan keberlanjutan dan membangun kepercayaan dengan stakeholder internal dan eksternal. Oleh karena itu, pemantauan terus-menerus, pelatihan, komunikasi, dan upaya perbaikan sangat penting setelah sertifikasi. Melalui proses ini, bisnis dapat memperkuat fondasi untuk pengembangan berkelanjutan dan meningkatkan daya saing.
Proses sertifikasi ISO, GRI (Global Reporting Initiative), dan UN Global Compact diatur berdasarkan situs web, pendekatan, dan tujuan bisnis.
Prosedur Sertifikasi ISO
Pembangunan dan Dokumentasi Sistem
Tujuan Bisnis: Membangun dan meningkatkan sistem manajemen sesuai standar ISO.
Pendekatan: Mendokumentasikan semua prosedur, kebijakan, dan kinerja sistem manajemen dan mempersiapkan audit berdasarkan
dokumentasi tersebut.
Audit Internal
Tujuan Bisnis: Memeriksa kesiapan audit.
Pendekatan: Melakukan audit internal untuk memverifikasi kesiapan sistem dan keakuratan informasi yang didokumentasikan.
GRI (Global Reporting Initiative)
Pelaporan Keberlanjutan
Tujuan Bisnis: Mengevaluasi dampak aktivitas bisnis terhadap keberlanjutan dan pelaporan.
Pendekatan: Menyiapkan laporan keberlanjutan sesuai dengan standar GRI.
Menjaga Transparansi
Tujuan Bisnis: Memastikan akurasi dan transparansi data.
Pendekatan: Berfokus pada manajemen dan verifikasi data selama proses pelaporan.
UN Global Compact
Kepatuhan terhadap Prinsip
Tujuan Bisnis: Menggabungkan sepuluh prinsip hak asasi manusia, tenaga kerja, lingkungan, dan anti-korupsi.
Pendekatan: Melakukan tinjauan mandiri terhadap status kepatuhan terhadap prinsip dalam keseluruhan operasi bisnis.
Penyusunan Laporan Aktivitas
Tujuan Bisnis: Meninjau status kepatuhan secara berkala dan pelaporan.
Pendekatan: Menyerahkan laporan tahunan yang mendetail tentang status kepatuhan dan kegiatan perbaikan.
-Aplikasi Sertifikasi dan Evaluasi
Kerjasama dengan Lembaga Sertifikasi
Tujuan Bisnis: Memilih lembaga sertifikasi dan memahami proses aplikasi.
Pendekatan: Memilih badan sertifikasi yang tepat dan mengirimkan semua dokumen dan bukti yang diperlukan.
Audit Eksternal dan Evaluasi
Tujuan Bisnis: Melakukan audit eksternal dan menerima hasil.
Pendekatan: Menerima audit eksternal yang dilakukan oleh lembaga sertifikasi dan mengambil tindakan perbaikan tambahan jika
diperlukan.
Setiap proses sertifikasi dikelompokkan berdasarkan situs web, pendekatan, dan tujuan bisnis. Melalui proses ini, bisnis dapat meningkatkan aksesibilitas dan mempersiapkan sertifikasi secara lebih efisien.
Ada banyak lembaga yang dapat memberikan sertifikasi untuk bisnis yang unggul dalam manajemen ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola). Namun, karena pengetahuan saya terbatas hingga September 2021, saya sarankan untuk mengonfirmasi informasi terbaru di situs web resmi lembaga terkait. Berikut adalah beberapa lembaga yang direkomendasikan untuk sertifikasi manajemen ESG dan tautan yang dapat Anda periksa untuk setiap proses:
GRI (Global Reporting Initiative): Memberikan standar internasional untuk pelaporan keberlanjutan.
Situs Resmi: https://www.globalreporting.org/
Proses Sertifikasi: Situs web resmi GRI menyediakan pedoman dan prosedur pelaporan sesuai dengan standar GRI. Fokusnya bukan pada 'sertifikasi' langsung, melainkan pada penyusunan laporan yang memenuhi standar GRI.
ISO 26000: Standar internasional non-sertifikasi yang memberikan panduan untuk tanggung jawab sosial.
Situs Resmi: https://www.iso.org/iso-26000-social-responsibility.html
Prosedur: ISO 26000 bukan standar sertifikasi, melainkan memberikan panduan bagi organisasi untuk menjalankan tanggung jawab sosial. Meskipun bukan situs sertifikasi langsung, standar ini dapat menjadi acuan untuk praktik manajemen ESG.
SASB (Sustainability Accounting Standards Board): Menyediakan standar akuntansi keberlanjutan yang disesuaikan dengan industri tertentu.
Situs Resmi: https://www.sasb.org/
Prosedur: Standar SASB memungkinkan bisnis untuk melaporkan informasi keberlanjutan. Situs web SASB menyediakan pedoman dan standar pelaporan berdasarkan industri.
CDP (Carbon Disclosure Project): Organisasi yang membantu bisnis dan pemerintah dalam mengelola dan mengungkapkan emisi gas rumah kaca, penggunaan air, dan deforestasi.
Situs Resmi: https://www.cdp.net/en
Prosedur: CDP memberikan kuesioner untuk meminta bisnis untuk mengungkapkan informasi terkait lingkungan. Ini memungkinkan bisnis untuk mengevaluasi kinerja lingkungan mereka.
Selain itu, Anda dapat memanfaatkan sertifikasi atau layanan penilaian ESG yang disediakan oleh lembaga penilaian ESG atau lembaga keuangan di setiap negara. Penting untuk mengunjungi situs web resmi lembaga tersebut dan mengonfirmasi informasi terbaru dan prosedurnya.
Sumber: [Kolom Manajemen ESG] Standar Internasional yang Harus Diketahui Bisnis: ISO, GRI, UN Global Compact: Surat Kabar Peningkatan Kesadaran Disabilitas - https://dpi1004.com/4157
Karya seni konseptual yang menggambarkan manajemen ESG dalam lingkungan perusahaan - dpi1004.com